Antara Sepak Bola dan Menulis Esai

Sebenarnya sampai detik ini saya masih kecewa alias gondok yang teramat sangat ketika tim favorit saya kalah di final liga champion beberapa waktu lalu. Pastinya tahulah kalau tim yang saya maksud itu adalah Manchester United. Yah, tim yang ada dihati saya semenjak mas Erick Cantona masih merumput di Old Trafford. Saking gondoknya saya sempat menutup diri untuk tidak baca koran bola online seminggu lamanya, karena pasti disitu ada kolom komentar yang mencela habis-habisan tim pujaan saya itu. Duh, pasti tambah greget kalau membaca komentar-komentar yang sok-sok membela tim pujaannya itu, padahal jelas itu sia-sia karena rata-rata komentarnya tidak lepas dari saling ejek.

Pada akhirnya saya mencari pelarian dengan belajar menulis di blog. Hasilnya lumayan, kekecewaan itu terkikis dengan sendirinya. Namun apa daya, belajar menulis sambil memikirkan bola ujung-ujungnya semuanya disangkutin dengan urusan sepak bola. Enggak tahu betul atau salah, saya punya gambaran tentang sepak bola dengan menulis esai.

Di sepak bola, sebelum bertarung melawan tim lain, seorang pelatih wajib menetapkan susunan pemain atau pola yang akan diterapkan, biasanya 4-4-2, 3-5-2, 4-3-3, dan lainnya. Ini untuk membuat koridor setiap pemain jelas dan terarah. Pola ini nantinya akan membentuk permainan yang cenderung defensif ataukah ofensif. Sementara pada saat kita akan menulis, dalam hal ini kita adalah seorang pelatih, maka sebelum menulis harus membuat (merumuskan) sebuah pernyataan gagasan pokok, berupa satu kalimat lengkap. Gagasan pokok inilah yang hampir sama dengan pola di sepak bola.

Gagasan pokok merupakan pandangan atau pendirian kita tentang topik yang dipilih. Nah kalau kita akan mengarang sebuah esai, pembicaraan kita hendaknya terarah pada gagasan pokok itu. Misal gagasan pokoknya tentang fiksi, ya sudah berarti yang dibeberkan semuanya tentang hal fiksi. Jangan mau menerapkan pola 3-5-2 kalau tujuannya untuk defensif (bertahan), yang ada bakal banyak kebobolan gol… 🙂

Setelah pelatih menentukan pola, langkah selanjutnya dia harus jeli menempatkan pemain yang tepat di posisinya masing-masing. Tentunya sang pelatih harus memilih pemain yang sedang dalam kondisi prima, onfire, dan mendukung setiap lini. Sama halnya dalam menulis, setelah menentukan gagasan pokok yang kita rencanakan itu, pikirkan dan rumuskanlah pikiran-pikiran utama yang mendukung dan membeberkan gagasan pokok itu. Agar setiap paragrafnya mengandung kalimat-kalimat yang menguatkan keseluruhan esai.

Setelah menentukan line-up, biasanya jauh-jauh hari pelatih sudah mengintai kemampuan setiap pemain lawan, melalui rekaman video atau bahkan nonton langsung pertandingannya. Analisa yang didapat lantas diinstruksikan pada setiap pemain untuk mengawal lawan-lawannya. Fakta inilah yang akan menguatkan setiap lini dan memungkinkan permainan berkembang sedemikian rupa. Dalam menulis? untuk mengembangkan dan menjelaskan tiap pikiran utama itu, temukanlah dan tuliskanlah evidensi-evidensi atau fakta-fakta penguatnya, bisa dari literatur, rekaman video, atau meneliti langsung ke lapangan. Yakinlah, dengan fakta-fakta itu tulisan akan berkembang dan berimajinasi sedemikian rupa. 🙂

Langkah selanjutnya adalah mempraktekan dilapangan, berupa latihan bagaimana strategi yang telah disusun itu bisa berjalan. Setiap pemain diberdayakan baik sebagai individu atau sebagai tim. Tentu dalam menulispun harus ada sistem coba-coba, dalam artian coba menulis, delete yang salah, kemudian menulis lagi. Cobalah membangun sebuah paragraf dengan pikiran utama dan pikiran-pikiran pengembangnya. Selama menulis saya yakin ide-ide baru akan muncul dengan sendirinya. Semuanya akan tercurah, memijit tut keyboard dengan suara ketukan yang begitu kerap.

Daaaaaaan…. Untuk mempercepat selesai membaca, karena saya yakin Anda sudah tak sabar ingin beranjak dari tempat ini dan saya juga sudah mulai memikirkan kekalahan MU di tangan Barca, maka postingan saya tutup sampai disini.

Sebenarnya disamping menentukan gagasan pokok, merumuskan pikiran pokok, dan menguatkannya dengan fakta, masih tersisa 4 topik bahasan yang belum saya uraikan, termasuk hubungannya dengan manchester United sepak bola. Mungkin akan saya lanjutkan nanti yang entah kapan karena saya juga belum tahu.

Terakhir ingat ya kalau saya bukan Kang Abik, Helvy Tiana Rosa atau penulis ternama lainnya yang pantas untuk mempostingkan tema ini, saya cuma berusaha sedikit berbagi pengalaman menulis sebulan terakhir ini. Sekali lagi demi melipur lara saya karena ternyata MU kalah… 😦

Wassalam,

========================================================

Kalau ada yang penasaran, tutorial menulis saya dapati dari sini !

Cari Info :

Lowongan Kerja Terbaru 2010 , atau

Informasi Lowongan Kerja lainnya…

Boleh juga langsung ke Peluang Dolar Dari Internet !! !